Derivatisasi
proses kimiawi
untuk mengubah suatu senyawa menjadi senyawa lain yang mempunyai sifat-sifat
yang sesuai untuk dilakukan analisis menggunakan kromatografi gas (menjadi
lebih mudah menguap)
Alasan Dilakukannya Derivatisasi :
- Senyawa-senyawa tersebut tidak memungkinkan dilakukan analisis dengan GC terkait dengan volatilitas dan stabilitasnya.
- Untuk meningkatkan batas deteksi dan bentuk kromatogram. Beberapa senyawa tidak menghasilkan bentuk kromatogram yang bagus (misal puncak kromatogram saling tumpang tindih) atau sampel yang dituju tidak terdeteksi, karenanya diperlukan derivatisasi sebelum dilakukan analisis dengan GC.
- Meningkatkan volatilitas, misal senyawa gula. Tujuan utama derivatisasi adalah untuk meningkatkan volatilitas senyawa-senyawa yang tidak mudah menguap (non-volatil). Senyawa-senyawa dengan berat molekul rendah biasanya tidak mudah menguap karena adanya gaya tarik-menarik inter molekuler antara gugus-gusug polar karenanya jika gugus-gugus polar ini ditutup dengan cara derivatisasi akan mampu meningkatkan volatilitas senyawa tersebut secara dramatis.
- Meningkatkan deteksi, misal untuk kolesterol dan senyawa-senyawa steroid.
- Meningkatkan stabilitas. Beberapa senyawa volatil mengalami dekomposisi parsial karena panas sehingga diperlukan derivatisasi untuk meningkatkan stabilitasnya.
·
Meningkatkan batas deteksi pada
penggunaan detektor tangkap elektron (ECD)
Alasan Tambahan Yang Terkait :
-
Senyawa tersebut memungkinkan dilakukan analisis
dengan KG terkait dengan volatilitas dan stabilitasnya
-
Untuk meningkatkan batas deteksi dan bentuk
kromatogram. Beberapa senyawa tidak menhasilkan bentuk kromatogram yang
bagus(misal pucak kroatogram yang tumpang tindih) atau sampel yang dituju tidak
terdeteksi, oleh karena itu diperlukan derivatisasi sebelum dilakukan analisis
dengan kromatografi gas
-
Meningkatkan volatilitas, misal senyawa gula.
Tujuan utama derivatisasi adalah untk meningkatkan volatilitas senyawa-senyawa
yang tidak mudah menguap(non-volatil). Senyawa-senyawa dengan dengan berat
molekul rendah biasanya tidak mudah menguap karena adanya gaya tarik menarik
inter molekuler antara gugus-gugus polar, karenanya jika gugus-gugus polar ini
ditutup dengan cara derivatisasi, maka akan mampu meningkatkan volatilitas
senyawa tersebut secara dramatis
-
Meningkatkan deteksi, misal untuk kolesterol dan
senyawa-senyawa steroid
-
Meningkatkan stabilitas. Beberapa senyawa volatil
mengalami dekomposisi parsial karena panas sehingga diperlukan derivatisasi
untuk meningkatkan stabilitasnya
-
Meningkatkan batas deteksi pada penggunaan
detektor tangkap elektron (ECD)
-
Menurunkan volatilitas suatu senyawa yang terlalu
volatile
-
Senyawa polar yang umumnya akan menyerap permukaan
aktif dari column, dibuat kurang polar dengan derivatisasi
Penjelasan
:
-
Esterifikasi à
Digunakan untuk
membuat derivat gugus karboksil. Pengubahan gugus karboksil menjadi esternya
akan meningkatkan volatilitas karena akan menurunkan ikatan hidrogen.
Derivatisasi dengan esterifikasi dapat dilakukan dengan cara esterifikasi
Fisher biasa dalam asam kuat, menurut reaksi:
H
atau BF3
R-OH + R’-COOH R’-COOR
Ester metil paling banyak digunakan, meskipun demikian ester etil,
propil, dan butil juga sering dimanfaatkan untuk derivatisasi ini. Ester
alifatik yang lbih panjang dibuat dengan tujuan untuk menurunkan volatilitas,
meningkatkan respon detektor, meningkatkan resolusi atau daya pisah dari bahan
pengganggu, dan meningkatkan resolusi dari senyawa-senyawa yang mempunyai rumus
molekul yang hampir sama
-
Asilasi à
Jika
sampel yang diuji mengandung fenol, alkohol, atau amin primer atau sekunder
maka sering digunakan derivatisasi dengan asilasi yang merupakan reaksi yang
paling umum. Derivatisasi dengan cara ini dilakukan dengan menggunakan asam
asetat. Asilasi pada umumnya memberikan bentuk kromatogram yang baik.Asilasi
dilakukan dengan menggunakan perfluoroanhidrida yang murni atau dalam pelarut,
misalnya asetonitril dan etil asetat
-
Alkilasi à
Digunakan
untuk menderivitasi alkohol, fenol, amina primer dan sekunder, imida, dan
sulfhidril.Derivat dapat dibuat dengan sintesis Wiliamson, yakni alkohol atau
fenol ditambah alkil atau benzil halida dengan adanya basa
-
Sililasi à
Derivat
silil saat ini digunakan untuk menggantikan eter alkil untuk analisis sampel
yang bersifat polar yang tidak mudah menguap.Derivat yang paling sering dibuat
adalah trimetilsilil.
Derivatisasi
dengan cara sililasi mempunyai beberapa keuntungan:
Dapat
dilakukan dalam vial kaca dengan tutup bersekrup yang dilapisi dengan teflon.
Eter
silil mudah dibuat untuk banyak gugus fungsi., dll
-
Kondensasi à
Reaksi
kondensasi dapat digunakan untuk derivatisasi amina yang mana pereaksinya
mengandung gugus karbonil.Amina primer bereaksi dengan keton membentuk enamin
atau bereaksi dengan karbon disulida membentuk isotiosianat.Aseton dan
siklobutanon bereaksi dengan amin primer membentuk enamin yang menghasilkan
puncak tunggal dalam KG
-
Siklisasi à
Penutupan
gugus polar melalui siklisasi dilakukan pada senyawa yang mengandung 2 gugus
fungsi yang kira-kira sangat mudah dibuat heterosiklis beratom 5 atau
6.Beberapa heterosiklis yang terbentuk adalah ketal, boronat, triazin, dan
fosfit.Asam amino juga bereaksi dengan anhidrida asam atau klorida membentuk
azlakton yang bersifat lebih volatil
Daftar Pustaka:
1.
Kenkel, J., 2002, Analytical
Chemistry for Technicians, 3th. Edition., CRC Press, U.S.A.
2.
Grob, R.L., 1995, Modern Practice of
Gas Chromatography, 3th Ed., Jhon Wiley and Sons, New York.
3.
Settle, F (Editor), 1997, Handbook of
Instrumental Techniques for Analytical Chemistry, Prentice Hall PTR, New
Jersey, USA.
4.
Kealey, D and Haines, P.J., 2002, Instant
Notes: Analytical Chemistry, BIOS Scientific Publishers Limited, New York.
5.
Watson, D.G., 1999, Pharmaceutical
Analysis: A textbook for pharmacy students and pharmaceutical chemists,
Churchill Livingston, UK.
6.
Adamovics, J.A., 1997,
Chromatographic Analysis of Pharmaceuticals, 2nd Edition, Marcel Dekker, New
York.
7.
makasiiii
BalasHapus