Translate

Selasa, 19 Februari 2013

Tips ANTI GALAU

Kata "galau" semakin hari semakin melambung tinggi dan menjadi trending topics di dunia nyata dan dunia maya, khususnya di kalangan remaja yang kini lebih sering disebut sebagai anak-anak labil, karena dibelakang kata galau ada kalimat tersembunyi bagi para "ababil" (A-Be-Ge Labil), yaitu "kalau nggak galau, nggak gaul".

Nah, sebelum bagi-bagi tips untuk mengatasi kegalauan yang sedang dialami, tak ada salahnya bagi kita untuk memahami makna sebenarnya dari kata "galau" tersebut. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia galau berarti "(pikiran) kacau tidak karuan", dengan kata lain galau adalah saat dimana pikiran mengalami kekacauan. Namun tidak disebutkan kekacauannya dalam bentuk apa. Tetapi ketika orang mengalami galau berkepanjangan dengan jangka waktu yang tidak dapat diperkirakan maka hal tersebut sudah bisa disebut sebagai "kecemasan". Kecemasan sebagai akibat dari kegalauan yang akut bisa berupa perasaan gelisah yang bersifat subyektif seperti tampak khawatir, gelisah, resah. Kegalauan merupakan hal yang normal ada dalam diri manusia. Namun, kegalauan dianggap abnormal hanya jika terjadi dalam situasi yang sebagian besar orang tidak dapat menanganinya.

Yuk, kita bagi tips-tips anti galau berikut ini:

1. Mendekatkan diri kepada Tuhan
Ini adalah poin paling penting yang harus berada dalam urutan teratas daftar prioritas kita. Bukan berarti hanya ketika galau saja kita dekat dengan Sang Pencipta. Yang dimaksudkan disini adalah lebih mendekatkan diri lagi lebih dari biasanya agar tercipta perasaan tenang misalnya dengan berdoa, membaca Firman Tuhan.

Selasa, 05 Februari 2013

Derivatisasi


Derivatisasi
proses kimiawi untuk mengubah suatu senyawa menjadi senyawa lain yang mempunyai sifat-sifat yang sesuai untuk dilakukan analisis menggunakan kromatografi gas (menjadi lebih mudah menguap)




Alasan Dilakukannya Derivatisasi :
  • Senyawa-senyawa tersebut tidak memungkinkan dilakukan analisis dengan GC terkait dengan volatilitas dan stabilitasnya.
  • Untuk meningkatkan batas deteksi dan bentuk kromatogram. Beberapa senyawa tidak menghasilkan bentuk kromatogram yang bagus (misal puncak kromatogram saling tumpang tindih) atau sampel yang dituju tidak terdeteksi, karenanya diperlukan derivatisasi sebelum dilakukan analisis dengan GC.
  • Meningkatkan volatilitas, misal senyawa gula. Tujuan utama derivatisasi adalah untuk meningkatkan volatilitas senyawa-senyawa yang tidak mudah menguap (non-volatil). Senyawa-senyawa dengan berat molekul rendah biasanya tidak mudah menguap karena adanya gaya tarik-menarik inter molekuler antara gugus-gusug polar karenanya jika gugus-gugus polar ini ditutup dengan cara derivatisasi akan mampu meningkatkan volatilitas senyawa tersebut secara dramatis.
  • Meningkatkan deteksi, misal untuk kolesterol dan senyawa-senyawa steroid.
  • Meningkatkan stabilitas. Beberapa senyawa volatil mengalami dekomposisi parsial karena panas sehingga diperlukan derivatisasi untuk meningkatkan stabilitasnya.
·         Meningkatkan batas deteksi pada penggunaan detektor tangkap elektron (ECD)



Adrenolitik dan Kolinergik


Adrenolitik (simpatolitik)

                        Adrenolitik (simpatolitik) adalah zat-zat yang melawan efek perangsangan          saraf-saraf simpatis, tetapi banyak adrenolitik dalam dosis kecil  bekerja    simpatomimetika(adrenergika).
Berdasarkan mekanisme kerjanya pada adrenoreseptor dapat digolongkan:
·   Alfa bloker
            Adalah zat-zat yang memblokir dan menduduki reseptor alfa sehingga melawan vasokontriksi perifer yang disebabkan noradrenalin. Efek utamanya adalah vasodilatasi perifer dan digunakan pada gangguan sirkulasi untuk memperlancar darah di bagian kulit. Contohnya derivat imidazolin (tolazin, fentolamin), derivat haloalkilamin(dibenamin, fenoksi-benzamin), alkaloida secale (ergotamin, rrgotoksin, dll), prazosin, tetrazosin dan yohimbin.

·   Beta Bloker
            Zat-zat yang menduduki reseptor beta sehingga melawan  efek stimulasi noradrenalin pada jantung dan efek bronchodilatasinya. Digunakan pada pengobatan gangguan jantung (angina pectoris dan aritmia), hipertensi dan meringankan kepekaan jantung oleh rangsangan stress, emosional dan kerja berat. Contohnya propanol dan turunannya.

·   Penghambat neuron-neuron adrenergik post ganglion
            zat-zat ini tidak memblokir reseptor, melainkan bekerja terhadap bagian postganglioner dari saraf simpatis dengan jalan mencegah pelepasan ketecholamin.  Efeknya dilatasi otot-otot polos dari dinding pembuluh darah dan turunnya tekanan darah.