Kata "galau" semakin hari semakin melambung tinggi dan menjadi trending topics
di dunia nyata dan dunia maya, khususnya di kalangan remaja yang kini
lebih sering disebut sebagai anak-anak labil, karena dibelakang kata
galau ada kalimat tersembunyi bagi para "ababil" (A-Be-Ge Labil), yaitu
"kalau nggak galau, nggak gaul".
Nah, sebelum bagi-bagi tips
untuk mengatasi kegalauan yang sedang dialami, tak ada salahnya bagi
kita untuk memahami makna sebenarnya dari kata "galau" tersebut. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia galau berarti "(pikiran) kacau tidak
karuan", dengan kata lain galau adalah saat dimana pikiran mengalami
kekacauan. Namun tidak disebutkan kekacauannya dalam bentuk apa. Tetapi
ketika orang mengalami galau berkepanjangan dengan jangka waktu yang
tidak dapat diperkirakan maka hal tersebut sudah bisa disebut sebagai
"kecemasan". Kecemasan sebagai akibat dari kegalauan yang akut bisa
berupa perasaan gelisah yang bersifat subyektif seperti tampak khawatir,
gelisah, resah. Kegalauan merupakan hal yang normal ada dalam diri
manusia. Namun, kegalauan dianggap abnormal hanya jika terjadi dalam
situasi yang sebagian besar orang tidak dapat menanganinya.
Yuk, kita bagi tips-tips anti galau berikut ini:
1. Mendekatkan diri kepada Tuhan
Ini
adalah poin paling penting yang harus berada dalam urutan teratas
daftar prioritas kita. Bukan berarti hanya ketika galau saja kita dekat
dengan Sang Pencipta. Yang dimaksudkan disini adalah lebih mendekatkan
diri lagi lebih dari biasanya agar tercipta perasaan tenang misalnya
dengan berdoa, membaca Firman Tuhan.
Selasa, 19 Februari 2013
Selasa, 05 Februari 2013
Derivatisasi
Derivatisasi
proses kimiawi
untuk mengubah suatu senyawa menjadi senyawa lain yang mempunyai sifat-sifat
yang sesuai untuk dilakukan analisis menggunakan kromatografi gas (menjadi
lebih mudah menguap)
Alasan Dilakukannya Derivatisasi :
- Senyawa-senyawa tersebut tidak memungkinkan dilakukan analisis dengan GC terkait dengan volatilitas dan stabilitasnya.
- Untuk meningkatkan batas deteksi dan bentuk kromatogram. Beberapa senyawa tidak menghasilkan bentuk kromatogram yang bagus (misal puncak kromatogram saling tumpang tindih) atau sampel yang dituju tidak terdeteksi, karenanya diperlukan derivatisasi sebelum dilakukan analisis dengan GC.
- Meningkatkan volatilitas, misal senyawa gula. Tujuan utama derivatisasi adalah untuk meningkatkan volatilitas senyawa-senyawa yang tidak mudah menguap (non-volatil). Senyawa-senyawa dengan berat molekul rendah biasanya tidak mudah menguap karena adanya gaya tarik-menarik inter molekuler antara gugus-gusug polar karenanya jika gugus-gugus polar ini ditutup dengan cara derivatisasi akan mampu meningkatkan volatilitas senyawa tersebut secara dramatis.
- Meningkatkan deteksi, misal untuk kolesterol dan senyawa-senyawa steroid.
- Meningkatkan stabilitas. Beberapa senyawa volatil mengalami dekomposisi parsial karena panas sehingga diperlukan derivatisasi untuk meningkatkan stabilitasnya.
·
Meningkatkan batas deteksi pada
penggunaan detektor tangkap elektron (ECD)
Adrenolitik dan Kolinergik
Adrenolitik (simpatolitik)
Adrenolitik
(simpatolitik) adalah zat-zat yang melawan efek perangsangan saraf-saraf simpatis, tetapi banyak
adrenolitik dalam dosis kecil bekerja simpatomimetika(adrenergika).
Berdasarkan mekanisme kerjanya pada adrenoreseptor
dapat digolongkan:
· Alfa
bloker
Adalah
zat-zat yang memblokir dan menduduki reseptor alfa sehingga melawan
vasokontriksi perifer yang disebabkan noradrenalin. Efek utamanya adalah
vasodilatasi perifer dan digunakan pada gangguan sirkulasi untuk memperlancar
darah di bagian kulit. Contohnya derivat imidazolin (tolazin, fentolamin),
derivat haloalkilamin(dibenamin, fenoksi-benzamin), alkaloida secale
(ergotamin, rrgotoksin, dll), prazosin, tetrazosin dan yohimbin.
· Beta
Bloker
Zat-zat
yang menduduki reseptor beta sehingga melawan
efek stimulasi noradrenalin pada jantung dan efek bronchodilatasinya.
Digunakan pada pengobatan gangguan jantung (angina pectoris dan aritmia),
hipertensi dan meringankan kepekaan jantung oleh rangsangan stress, emosional
dan kerja berat. Contohnya propanol dan turunannya.
· Penghambat
neuron-neuron adrenergik post ganglion
zat-zat ini tidak memblokir reseptor,
melainkan bekerja terhadap bagian postganglioner dari saraf simpatis dengan
jalan mencegah pelepasan ketecholamin. Efeknya
dilatasi otot-otot polos dari dinding pembuluh darah dan turunnya tekanan
darah.
Langganan:
Postingan (Atom)